Kata Khusyu’ Dalam Al-Quran (Kajian Semantik)
DOI:
https://doi.org/10.62824/g6tgzw09Keywords:
khusyu’, al-Qur’an, semantikAbstract
Penelitian ini mengkaji makna kata khusyu’ dalam al-Qur’an melalui pendekatan semantik, baik secara leksikal maupun kontekstual. Kata khusyu’ dalam berbagai derivasinya muncul sebanyak tujuh belas kali dalam al-Qur’an, dan penggunaannya tersebar dalam ayat-ayat Makkiyyah maupun Madaniyyah. Kajian ini menunjukkan bahwa khusyu’ tidak hanya mencerminkan aspek lahiriyah seperti tunduknya pandangan, wajah yang merendah, dan suara yang melemah, namun juga menggambarkan aspek batiniyah berupa ketundukan hati, kelembutan jiwa, serta ketenangan dan rasa takut kepada Allah. Berdasarkan pengklasifikasian semantik, makna khusyu’ meliputi unsur hati, pandangan, wajah, suara, tangisan, ketenangan tubuh, dan sikap bersegera dalam kebaikan. Penelitian ini juga menelusuri makna khusyu’ menurut beberapa mufassir klasik seperti Ibn Katsir, Ath-Thabari, dan Al-Qurtubi yang menyepakati bahwa khusyu’ bersumber dari kondisi hati yang akan berdampak pada perilaku fisik seseorang dalam ibadah dan kehidupan sehari-hari. Dari sisi implementasi, khusyu’ tercermin dalam shalat, tilawah al-Qur’an, dan doa, serta menjadi cerminan keimanan seseorang. Dengan demikian, makna khusyu’ yang ditelusuri melalui pendekatan semantik ini memperlihatkan bahwa ia adalah kondisi spiritual yang mendalam dan integral dalam kehidupan beragama seorang muslim, yang membawa dampak signifikan dalam membentuk karakter dan ketakwaan.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Suherman Suherman (Author)

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.




