Pengaruh Supervisi Akademik Kepala Sekolah Dan Budaya Sekolah Terhadap Mutu Pembelajaran

(Studi Analisis Mutu Pembelajaran di Koordinator wilayah Pendidikan Keccamatan Japara Kabupaten Kuningan)

Authors

  • Saad Saad SD Negeri 1 Japara, Kuningan, Indonesia Author

DOI:

https://doi.org/10.62824/2cqe4909

Keywords:

Budaya Sekolah, Mutu Pembelajaran, Supervisi Akademik

Abstract

Mutu pembelajaran merupakan hal pokok yang harus dibenahi dalam rangka peningkatan mutu pendidikan. Mutu pembelajaran mengandung karakteristik diantaranya sepadan dengan karakteristik peserta didik, serasi dengan aspirasi masyarakat maupun perorangan, cocok dengan kebutuhan masyarakat, sesuai dengan kondisi lingkungan, selaras dengan tuntutan zaman, dan sesuai dengan teori, prinsip, dan / atau nilai baru dalam pendidikan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui dan menganalisis seberapa besar kontribusi supervise akademik kepala sekolah dan budaya sekolah terhadap mutu pembelajaran. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dan verifikatif, dengan teknik pengumpulan data menggunakan angket skala Likert, terhadap 60 orang guru. Pengolahan hasil penelitian menggunakan teknik analisis regresi. Uji signifikansi menggunakan uji t dan uji-F. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Terdapat kontribusi positif dan signifikan supervisi akademik kepala sekolah terhadap mutu pembelajara. (2) Terdapat kontribusi positif dan signifikan budaya sekolah terhadap mutu pembelajaran. Terakhir (3) Terdapat kontribusi positif dan sinifikan supervisi akademik kepala sekolah dan budaya sekolah mutu pembelajaran. Salah satu cara yang dapat dilakukan oleh kepala sekolah untuk mengingkatkan mutu pembelajaran guru adalah melakukan perbaikan dalam pelaksanaan supervise akademik dan budaya sekolah dalam rangka meningkatkan mutu pembelajaran.

References

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Peneiitian. Yogyakarta: PT. Rineka Cipta

Atmodiwirio, Soebagio. (2006). Manajemen Pendidikan Indonesia. Jakarta: PT. Ardadizya Jaya

Daresh, John C., & Playko, Marsha A. (1989). The Administrative Ipts /i6E Err; in OWL 6 Baum Qmiskt. westerville. OR: e Oho EA imam

Depdikbud, 1991, Kamus Besar Berbahasa Indonesia, Edisi ketiga, Balai Pustaka, Jakarta

Glickman, C.D., Gordon, S.P., and Ross-Gordon, J.M. 2007. Supervision and Instructional Leadership A Development Approach. Seventh Edition. Boston: Perason

Hadis, A dan Nurhayati. (2010). Manajemen Mutu Pendidikan. Bandung: Alfabeta

Luthan, 2006, dan Schein, 2010 = Luthan, Fred. 2006. PerilakuOrganisasi, Edisi kesepuluh.Yogyakarta: Penerbit ANDI

Neagley, R.L. dan N.D. Evans. 1980. Handbook for Effective Supervision fo Instruction. Third Edition. Englewood Cliffs, New Jersey: Presentice-Hall,

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 6 Tahun 2018 tentang Penugasan Guru sebagai Kepala Sekolah

Permendikbud Nomor 28 tahun 2016 tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Dasar dan Menengah

Sahertian, Piet A. 2000. Konsep Dasar dan Teknik Supervisi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta

Sergiovanni, T. J. 1987. The Principalship: a Reflective Practice Perspective. Masachusetts: Allyn and Bacon, Inc.

Suhardan, Dadang. (2010). Supervise Profesional: Layanan dalam Meningkatkan Mutu Pembelajran di Era Otonomi Daerah. Bandung: Alfabeta

Surakhmad, W. (1986), Metodologi Pengajaran Nasional. Bandung: Jemmars. Inc.

Suryosubroto. 2004. Manajemen Pendidikan di Sekolah. Jakarta: Renika Cipta.

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. 2008. Jakarta : Sinar Grafika

Downloads

Published

2023-10-20